Senin, 25 Februari 2013

SMPIT TBZ :-)

Assalamualaikum warahmatullahiwabarokatuh..
Di pos kali ini aku mau nyeritain tentang sekolahku, namanya "Thariq Bin Ziyad". Sekolahku ini ada di Jatimulya, tepatnya di Jl. Toyogiri Selatan. Kegiatan di Thariq dimulai saat jam menunjukkan pukul 07.00 tepat, pagi loh yaa.. saat jam menunjukkan pukul tujuh tepat, bel berbunyi. Belnya itu lagu Mars Thari bin Ziyad, kalo udah denger bel itu harus cepet cepet ke musholla untuk melaksanakan shalat dhuha. Kecuali hari Senin, karena ada upacara bendera. Sabtu juga enggak, karena ada eskur.

Di musholla, sehabis shalat dhuha, biasanya Bu Ulan, maju ke depan dan memimpin kita untuk membaca hadist. Setelah membaca hadist bersama, Pak Kalimi dan Ustad Amir maju untuk mengajarkan beberapa kosakata Bahasa Inggris dan Bahasa Arab. Nah terus selanjutnya, abis sholat dhuha, aku melakukan kegiatan rutin hari selasa sampai jumat yaitu halaqah qur'an. Disitu, kita murajaah hapalan kita masing-masing. Ada juz 30,29,27,juz 1,2,dan 3. Setiap kita menyelesaikan 1 juz kita harus ikut sertifikasi qur'an, gunanya untuk mengevaluasi hapalan kita dan supaya kita bisa melanjutkan ke juz selanjutnya. Mentor halaqah ku yang pertama adalah Mrs. Yulis dan sekarang Bu Melati. Sehabis itu, setelah selesai halaqah, kita masuk ke kelas masing-masing untuk belajar di jam pertama. Dan yaa gitu, belajar sampai jam 10.10 trus istirahat trus masuk lagi trus belajar sampai dzuhur trus sholat dzuhur deh. Abis sholat dzuhur, biasanya ada kultum yang bergiliran, trus dilanjutin membaca qur'an. Selanjutnya istirahat makan siang dan belajar lagi sampai ashar, abis shalat ashar, membaca qur'an bersama sama lagi. Setelah itu, pulang. Itu adalah kegiatan rutin dari hari Senin sampai Jum'at. Tapi di hari Rabu dan Kamis, aku ada kegiatan tambahan yaitu MAIS dan Pembinaan.

MAIS yang rutin diadakan setiap Rabu merupakan kegiatan tambahan yang bertujuan untuk membimbing kita dan mengajak kita untuk mengenal islam lebih dalam. MAIS itu adalah salah satu hal yang seru yang kutemukan di Thariq. Kalau pembinaan untuk kelas 9, lebih sering membahas soal soal untuk mempersiapkan UN ( Ujian Nasional).

 Kesuksesan seorang murid tak lepas dari bimbingan ibu dan bapak guru yang telah membimbing kami :) Di Thariq juga, aku bertemu dengan guru-guru yang luar biasa, yang tidak segan membagikan ilmunya pada siswa siswi Thariq Bin Ziyad. Aku kenalin dulu ya Wali kelasku di Antarixa atau lebih tepatnya 9A. Sisanya, lain kali hhe. Nama Wali kelasku adalah Bu Tukiyati, beliau sangat ramah, baik, lucu dan menyenangkan. Kalau di kelas ngobrol sama bu yati itu rasanya kaya ngobrol sama temen sendiri, saking asiknya haha. Tapi teteplah, omongannya harus sopan. Ibu yang lebih akrab dipanggil bu yati ini, mengajar mata pelajaran B.Indonesia untuk kelas 9. Kesan pertama yang aku dapatkan dari bu yati adalah orangnya galak, tapi ternyata aku salah besar -.- Ibu yati sangat seru kalo diajak berbicara, apalagi dalam hal mengajar. Pokoknya top lah.

sekian dulu ya ceritanya, terimakasih sudah mau membaca
Wassalamualaikum warahmatullahiwabarokatuh.. :-)

3 Keutamaan Bersyukur

”Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Alnahl [16]: 18).

Bersyukur merupakan salah satu kewajiban setiap orang kepada Allah. Begitu wajibnya bersyukur, Nabi Muhammad yang jelas-jelas dijamin masuk surga, masih menyempatkan diri bersyukur kepada Allah. Dalam sebuah hadis disebutkan, Nabi selalu menunaikan shalat tahajud, memohon maghfirah dan bermunajat kepada-Nya. Seusai shalat, Nabi berdoa kepada Allah hingga shalat Subuh.

Bersyukur merupakan salah satu ibadah mulia kepada Allah yang mudah dilaksanakan, tidak banyak memerlukan tenaga dan pikiran. Bersyukur atas nikmat Allah berarti berterima kasih kepada Allah karena kemurahan-Nya. Dengan kata lain, bersyukur berarti mengingat Allah yang Mahakaya, Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan Maha Penyantun.


Para ulama mengemukakan tiga cara bersyukur kepada Allah. Pertama, bersyukur dengan hati nurani. Kata hati alias nurani selalu benar dan jujur. Untuk itu, orang yang bersyukur dengan hati nuraninya sebenarnya tidak akan pernah mengingkari banyaknya nikmat Allah. Dengan detak hati yang paling dalam, kita sebenarnya mampu menyadari seluruh nikmat yang kita peroleh setiap detik hidup kita tidak lain berasal dari Allah. Hanya Allahlah yang mampu menganugerahkan nikmat-Nya.

Kedua, bersyukur dengan ucapan. Lidahlah yang biasa melafalkan kata-kata. Ungkapan yang paling baik untuk menyatakan syukur kita kepada Allah adalah hamdalah. Dalam sebuah hadis, Rasulullah bersabda, ”Barangsiapa mengucapkan subhanallah, maka baginya 10 kebaikan. Barangsiapa membaca la ilaha illallah, maka baginya 20 kebaikan. Dan, barangsiapa membaca alhamdulillah, maka baginya 30 kebaikan.”

Ketiga, bersyukur dengan perbuatan, yang biasanya dilakukan anggota tubuh. Tubuh yang diberikan Allah kepada manusia sebaiknya dipergunakan untuk hal-hal yang positif. Menurut Imam al-Ghazali, ada tujuh anggota tubuh yang harus dimaksimalkan untuk bersyukur. Antara lain, mata, telinga, lidah, tangan, perut, kemaluan, dan kaki. Seluruh anggota ini diciptakan Allah sebagai nikmat-Nya untuk kita. Lidah, misalnya, hanya untuk mengeluarkan kata-kata yang baik, berzikir, dan mengungkapkan nikmat yang kita rasakan. Allah berfirman, ”Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur).” (QS Aldhuha [93]: 11).